Minum Teh
Berlebih Picu Penyakit Tulang
Kebiasaan minum teh
diketahui dapat mendatangkan banyak khasiat mulai dari menghangatkan tubuh
hingga mencegah penyakit jantung.
Namun, sebuah
penelitian baru yang dimuat dalam New England Journal of Medicine, mengungkapkan
wanita berusia 47 tahun asal negara bagian Michigan, Amerika Serikat, menderita
penyakit tulang karena meminum satu teko teh setiap harinya selama 17 tahun.
Wanita ini mengeluhkan
sakit pada tulang punggung bagian bawah, lengan, kaki. "Dari hasil
pemeriksaan X-ray terlihat sebuah bagian yang sangat padat pada sumsum tulang
belakang dan klasifikasi ligamen pada lengan wanita tersebut," kata
peneliti yang juga dokter spesialis endokrinolog, tulang, dan metabolisme
mineral, Sudhaker D Rao, di Rumah Sakit Henry Ford.
Para peneliti menduga
wanita tersebut terserang skeletal fluorosis yakni penyakit tulang yang
diakibatkan konsumsi fluorida --mineral yang terkandung di dalam teh dan air
mineral secara berlebihan. Dari hasil pemeriksaan darah terlihat bahwa kadar
fluorida yang terkandung dalam darah pasien empat kali lipat lebih tinggi dari
batas normal.
Skeletal fluorosis merupakan endemik di suatu kawasan dengan
tingkat kandungan fluorida yang secara alamiah tinggi. Wilayah tersebut
meliputi India dan Cina, akan tetapi jarang kasus ini ditemukan di Eropa dan
AS.
Fluorida biasanya
digunakan untuk mencegah gigi berlubang, namun tetap dalam kadar yang aman, dan
tidak sampai menyebabkan fluorosis.
Ilustrasi teh
(thinkstockphoto)
Rao mengungkapkan,
pasien wanita tersebut pada awal berobat diduga mengidap kanker. Namun, Rao
telah melihat kasus ini di negaranya, India. Sehingga dengan mudah ia dapat
mendeteksi apa yang diderita pasien.
Jika fluorida masuk ke
dalam tubuh dalam jumlah yang berlebih, maka ginjal akan menghilangkan zat
tersebut dari dalam tubuh. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak secara
terus-menerus dalam kurun waktu yang panjang, maka fluorida akan membentuk
deposit kristal pada tulang.
Kasus skeletal
fluorosis lain dari sedikit kasus yang terjadi di Amerika Serikat
disebabkan karena pasien minum satu galon air mineral setiap hari. Rao
menyarankan bagi pasien yang menderita sakit tulang untuk menghentikan konsumsi
minum teh saat terdeteksi mengalami peningkatan gejala. Saat pasien tidak
meminumnya makan deposit fluorida akan berkurang.
"Deposit flourida
secara bertahap akan hilang sejalan dengan proses pembentukan tulang baru,
sebuah proses yang sering terjadi di dalam tubuh," kata Rao.
(Umi Rasmi Sumber:
Live Science)
0 komentar:
Posting Komentar